Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Letusan Gunung Semeru Melukai dan Menewaskan Puluhan Orang

#
Letusan Gunung Semeru Yang Menimbun Ratusan Rumah. Foto oleh Antara TV via Wikimedia Commons

Meletusnya Gunung Semeru di Jawa Timur, menghasilkan aliran piroklastik besar (longsoran abu panas dan partikel batuan) yang berjalan menuruni lereng selatan, menurut Volcano Discovery letusan tersebut menghasilkan kolom abu yang naik ke ketinggian dan diperkirakan 40.000 kaki.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengatakan jika ada puluhan orang tewas dan luka-luka setelah letusan Gunung Semeru terjadi.

Setelah letusan, beberapa daerah diliputi kegelapan karena kabut dari abu vulkanik yang beterbangan di udara. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) mengimbau agar masyarakat sekitar tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah atau puncak Semeru dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor tenggara-selatan.

serta mewaspadai awan panas guguran, guguran lava, dan lahar di sepanjang aliran sungai/lembah yang berhulu di puncak Gunung Semeru. Hal yang mengejutkan dari temuan yang ada di lapangan, yang mengatakan jika sejumlah warga mengatakan tidak mendapatkan peringatan dini terkait prediksi munculnya erupsi.

Seperti Ponidi yang mengungkapkan rasa kecewanya karena tidak mendapatkan informasi peringatan dini terkait dengan potensi munculnya awan panas guguran. Bahkan dia juga menambahkan, sistem evakuasi jika terjadi bencana juga tidak berfungsi dengan baik.

Namun, Kepala PVMBG Andiani menyebut telah memberikan peringatan dini ke pemerintah daerah, tokoh masyarakat setempat, dan pihak terkait lainnya untuk mengantisipasi awan panas guguran.

Vulkanolog Surono mengungkapkan, bencana alam yang menimbulkan korban jiwa dan berulang kali yang terjadi di Semeru dan wilayah rawan lainnya di Indonesia dipicu oleh pengelolaan tata ruang yang salah.

Dia mengatakan, saat ini banyak pembangunan tata ruang tidak berbasis dengan peta rawan bencana.

Post a Comment for "Letusan Gunung Semeru Melukai dan Menewaskan Puluhan Orang"